KALIPURO - Salah satu dari tujuh Bakal Calon
Kepala Desa (Bacakades) Kelir, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, diduga
diteror, sabtu malam (14/10/17) Rumah Nur Hariri, S. Sos. dilempar batu oleh
pria misterius hingga mengenai kaca jendela dapurnya. Minggu (15/10/17).
Menurutnya, kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, saat itu dia berada di ruang tamu bersama tetangganya Marjo. Saat itulah keduanya mendengar suara kaca pecah.
"Saya kira itu gelas pecah, setelah saya lihat ternyata jendela dapur yang berantakan," ungkap alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo tersebut.
Menurutnya, kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, saat itu dia berada di ruang tamu bersama tetangganya Marjo. Saat itulah keduanya mendengar suara kaca pecah.
"Saya kira itu gelas pecah, setelah saya lihat ternyata jendela dapur yang berantakan," ungkap alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo tersebut.
Hariri,
panggilan akrabnya, mengaku dirinya memang mengikuti bursa Bacakades di
desanya. Namun, dia enggan berkomentar lebih dalam saat disinggung apakah
kejadian ini ada kaitannya dengan Pilkades di Kelir.
"Kerugiannya tidak terlalu besar. Untuk kasus ini cukup menjadi catatan dan tidak saya laporkan ke polisi," ujarnya.
Mantan Ketua BEM Untag'45 ini menegaskan, apabila kejadian Sabtu malam itu benar-benar ada kaitannya dengan Pilkades, dia berharap agar pertarung Bacakades ini sportif dan sehat.
"Sejauh ini, visi-misi dan program kerja beberapa bakal calon sangat ngambang, tidak mendasar, ada yang aclak, dan tidak mengena kepada kebutuhan dan kepentingan masyarakat Desa Kelir. Dalam waktu dekat seluruh warga akan tahu apa saja yang saya perjuangkan," jelasnya.
"Kerugiannya tidak terlalu besar. Untuk kasus ini cukup menjadi catatan dan tidak saya laporkan ke polisi," ujarnya.
Mantan Ketua BEM Untag'45 ini menegaskan, apabila kejadian Sabtu malam itu benar-benar ada kaitannya dengan Pilkades, dia berharap agar pertarung Bacakades ini sportif dan sehat.
"Sejauh ini, visi-misi dan program kerja beberapa bakal calon sangat ngambang, tidak mendasar, ada yang aclak, dan tidak mengena kepada kebutuhan dan kepentingan masyarakat Desa Kelir. Dalam waktu dekat seluruh warga akan tahu apa saja yang saya perjuangkan," jelasnya.
Sementara
itu, Khotimah, tetangga Nur Hariri yang tinggal dibelakang rumahnya mengaku
tidak melihat siapapun yang melintas di gang depan rumahnya. Dirinya malah
heran datangnya batu dilempar dari mana.
"Seng ono sopo-sopo, lare cilik yo seng ono (Tidak ada siapa-siapa, anak kecil juga tidak ada - red)," jelas Khotimah yang dibenarkan beberapa warga lain seperti Suhud dan Hayyik.
Ada tujuh tokoh yang ikut meramaikan Bacakades Desa Kelir saat in, mereka adalah Nur Hariri, Bambang, Basuni, Sabar, Lutfi, Latif, dan Nurwanto. Ketujuh Bacakades tersebut dijadwalkan mengikuti seleksi tes tulis pada hari Selasa (17/10/17) mendatang.(*)
"Seng ono sopo-sopo, lare cilik yo seng ono (Tidak ada siapa-siapa, anak kecil juga tidak ada - red)," jelas Khotimah yang dibenarkan beberapa warga lain seperti Suhud dan Hayyik.
Ada tujuh tokoh yang ikut meramaikan Bacakades Desa Kelir saat in, mereka adalah Nur Hariri, Bambang, Basuni, Sabar, Lutfi, Latif, dan Nurwanto. Ketujuh Bacakades tersebut dijadwalkan mengikuti seleksi tes tulis pada hari Selasa (17/10/17) mendatang.(*)
